December 31, 2014

Manfaatkanlah sebelum kalian terlambat
Jika kamu memancing ikan, setelah seekor ikan melekat di mata kail, kamu harus mengambil ikan itu. Jangan begitu saja kamu lepaskan lagi ke dalam air. Karena ia akan sakit oleh bekas ketajaman mata kail. Dan mungkin saja ia akan menderita selama hidupnya. Begitu juga kamu. Ketika berani mengatakan cinta pada seseorang. Setelah memberi banyak harapan padanya. Setelah ia mulai menyayangimu. Kamu harus menjaga hatinya. Jangan meninggalkannya begitu saja. Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu. Dan mungkin saja ia tidak akan bisa melupakanmu selama hidupnya. Manfaatkanlah sebelum kalian terlambat.
———————————————————————
Kalau kamu memiliki lukisan cantik. Anggaplah ia sekedar perhiasan biasa. Jangan terlalu memuja keindahannya. Jika kamu menganggapnya yang terbaik tanpa cacat. Maka saat kamu menemukan satu bagian saja yang rusak. Kamu sulit untuk menerimanya, akhirnya ia dibuang. Padahal jika kamu coba memperbaikinya mungkin lukisan itu masih bisa digunakan lagi. Begitu juga jika kamu mengenal seseorang. Anggaplah dia manusia biasa. Terimalah apa adanya. Jangan terlalu mengaguminya. Jika kamu menganggapnya yg paling sempurna dan begitu istimewa. Maka, ketika dia sekali saja melakukan kesalahan. Kamu tidak bisa terima. Kamu kecewa dan meninggalkannya. Padahal jika kamu memaafkan, mungkin saja hubunganmu akan terus hingga ke jenjang yang paling membahagiakan. Manfaatkanlah sebelum kalian terlambat.
———————————————————————
Jika kamu sudah memiliki sepiring nasi yang baik untuk dirimu. Berkhasiat. Mengenyangkan. Janganlah kamu sia-siakan. Mencoba mencari makanan yang lain. Terlalu ingin mengejar kelezatan. Suatu saat, nasi itu akan basi dan kamu tidak bisa lagi memakannya. Kamu akan menyesal. Begitu juga jika kamu telah bertemu seseorang yang bisa membawa kebaikan pada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu sia-siakan. Lalu coba membandingkan dengan yang lain. Terlalu sibuk mengejar kesempurnaan. Suatu saat, kamu akan kehilangannya ketika dia sudah menjadi milik orang lain. Kamu juga akan menyesal. Manfaatkanlah sebelum kalian terlambat.

September 25, 2014

Kenapa Allah Belum Menjawab Do’a Kita? Sebuah Analogi Sederhana
Mungkin pernah diantara kita yang sering bertanya, “Kenapa Allah Belum Menjawab Do’a Kita? Bahkan ketika kita sudah melaksanakan ibadahnya dengan sering, dan meninggalkan larangannya dengan banyak” Disini saya tulis Sebuah Analogi Sederhana, karena saya selalu teringat akan sebuah kisah tentang dua orang pria dengan dua orang pengamen.

Dikisahkan ada seorang bapak yang bertanya pada ustadz dalam salah satu kesempatan. Bapak itu mengeluh dan curhat ke ustadz tersebut perihal do’anya yang belum diijabah oleh Allah SWT.

Bapak: “Ustadz, kenapa sampai saat ini Allah belum mengabulkan do’a-do’a saya? Padahal saya sering sholat malam, sholat fardhu tidak ketinggalan berjama’ah terutama shubuh dan isya, sholat dhuha menjadi fokus perhatian dan sholat sunnat lain. Zakat kutunaikan, infaq kusegerakan, haji sudah kulakukan. Lalu kenapa Allah masih belum saja mengabulkan do’a saya? Bahkan tetangga saya sendiri yang jarang sholat ke mesjid, apalagi sholat malam, tidak baik dengan tetangga, malah diberikan kemudahan oleh Allah?”

Ustadz itu memberikan sebuah analogi dengan pengamen. Lalu terjadilah percakapan lanjut:
Ustadz: “Pak, ibaratnya begini. Bila bapak sedang berada disebuah cafe, lalu didatangi dua orang pengamen. Satu pengamen bernyanyi dengan suara yang tidak mengenakan telinga bapak, apa yang bapak akan lakukan?”
Bapak: “Saya akan segerakan memberinya uang supaya cepat pergi”
Ustadz: “Nah, sekarang bila bapak kedatangan pengamen satu lagi. Namun kali ini ia bernyanyi dengan suara emas dan enak didengar. Apa yang akan bapak lakukan?”
Bapak: “Saya akan tunggu sampai ia selesai menyanyikan lagu itu. Bahkan saya bisa saja memintanya bernyanyi lagu lain. Lalu kenapa ustadz menyangkut pautkan dengan pengamen?”
Ustadz: “Begini, itu adalah perumpamaan ijabahnya sebuah do’a. Kita saja – seorang manusia – akan mensegerakan hal yang tidak disukai untuk cepat berlalu. Dan akan memperlambat hal yang dicintai untuk tidak cepat pergi. Maka dari itu Allah mensegerakan tetangga bapak untuk bisa cepat merasakan kebahagiaan sementaranya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai hamba-Nya yang sering berdo’a, sholat malam, dan selalu berbuat kebaikan terhadap sesama. Dan Allah ingin mendengar rintihan hamba-Nya dalam bersujud memohon kepada-Nya bahkan justru terkesan menahan do’a-do’anya.

Allah ingin melihat cucuran air mata hamba-Nya karena takut kepada-Nya. Bukan Allah lupa atau pilih kasih. Tetapi Allah selalu punya alasan terhadap sesuatu. Mungkin karena kita belum siap pada saat ini menerima rizqi dari-Nya.
Maka dari itu, tetaplah berhusnudzon kepada Allah dan terus memohon tanpa jemu sedikitpun.
Subhanalloh… Wallohu a’lam.

July 8, 2014

Pelangi Selepas Gerimis
Indah kata dimulai dari hati
Indah raga dimulai dari diri
Indah hari dimulai dari pagi
Indah warna dimulai dari mimpi

Tak pelak kutemui caci di indahnya hati
Tak jarang kudapati sakit di indahnya raga
Tak kecil duri kulangkahi di indahnya hari
Tak sedikit kurasai hati ini bergeliat merasakan kelamnya warna hati

Kata-kata indah seringkali kulihat begitu menyeruak menghiasi seisi hari-hari.
Tapi nyatanya tak selalu membuatku bergeming dengan ribuan kata kutemui.
Kala raga ini berjaya, lain daripada masa-masa sakitnya, seringkali kuberdiri berpijak di kokohnya bumi dengan begitu kuatnya.
Tapi nyatanya tak selalu membuatku bisa sekokoh pohon yang menancapkan akar dengan begitu kuatnya.
Di serangkaian bergantinya hari kulalui, selalu kujejali dengan seluruh kemampuanku untuk bisa meraih keberhasilan yang kudambakan.
Tapi nyatanya tak selalu kumeraih apa yang kumimpikan.

Ku bersujud...
Ku berdo'a...
Ku memohon kepada yang kuasa...
Akankah semua ketidaktahuanku akan tujuan indah ciptaan-Mu ini menjerumuskanku dalam kegelapan...
Akankah semua kekuranganku membuatku alfa dan melupakan nikmat akan anugerah terbesar-Mu, yakni Islam...
Akankah hari-hari ini mampu kulalui dengan terus mengingat dan meraih kedekatan dengan-Mu...
Akankah kegelisahanku ini berakhir...

Padahal kutahu...
Indahnya waktu itu ketika bersujud terhanyut dalam berdo'a kepada-Mu.
Padahal kutahu...
Sempurnanya waktu itu ketika berbuat sesuai dengan perintah-Mu.
Padahal kutahu...
Alangkah senangnya Engkau, Rabbi bila hamba-Mu ini terus menerus mengingat-Mu dalam setiap langkah dan fikirku.
Padahal kutahu...
Nikmatnya bisa singgah di syurga-Mu, dan itu mahal harganya.
Padahal kutahu...
Pedih dan mengerikannya bagiku bila sampai ditempat kembali terburuk, Neraka-Mu.

Kini, indahnya hari bisa kurasakan kembali.
Kini, indahnya raga kutemukan lagi.
Kini, indahnya kata kudapati lagi.
Terima kasih Rabb.
Bagiku, inilah pelangi selepas gerimis.

Sweetest Place, June 7 2014
#pelangiselepasgerimis #nineteenboy #my21

December 30, 2013

Manfaatkan kasih sayang mereka
Jika kamu memancing ikan, setelah seekor ikan melekat di mata kail, Kamu harus mengambil ikan itu..
Jangan begitu saja kamu lepaskan lagi ke dalam air..
-
Karena ia akan sakit oleh bekas ketajaman mata kail. Dan mungkin saja ia akan menderita selama hidupnya..
-
Begitu juga kamu..
Ketika berani mengatakan cinta pada seseorang. Setelah memberi banyak harapan padanya.
Setelah ia mulai menyayangimu..
Kamu harus menjaga hatinya..
Jangan meninggalkannya begitu saja..
-
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu. Dan mungkin saja ia tidak akan bisa melupakanmu selama hidupnya..
---------------------------------------------------------------------
Kalau kamu memiliki lukisan cantik. Anggaplah ia sekedar perhiasan biasa. Jangan terlalu memuja keindahannya..
Jika kamu menganggapnya yang terbaik tanpa cacat. Maka saat kamu menemukan satu bagian saja yang rusak. Kamu sulit untuk menerimanya..
Akhirnya ia dibuang..
Padahal jika kamu coba memperbaikinya mungkin lukisan itu masih bisa digunakan lagi..
-
Begitu juga jika kamu mengenal seseorang. Anggaplah dia manusia biasa..
Terimalah apa adanya. Jangan terlalu mengaguminya..
Jika kamu menganggapnya yg paling sempurna dan begitu istimewa.. Maka, ketika dia sekali saja melakukan kesalahan..
Kamu tidak bisa terima..
Kamu kecewa dan meninggalkannya..
-
Padahal jika kamu memaafkan, mungkin saja hubunganmu akan terus hingga ke jenjang yang paling membahagiakan..
---------------------------------------------------------------------
Jika kamu sudah memiliki sepiring nasi yang baik untuk dirimu..
Berkhasiat..
Mengenyangkan..
Janganlah kamu sia-siakan. Mencoba mencari makanan yang lain. Terlalu ingin mengejar kelezatan..
Suatu saat, nasi itu akan basi dan kamu tidak bisa lagi memakannya. Kamu akan menyesal.
-
Begitu juga jika kamu telah bertemu seseorang yang bisa membawa kebaikan pada dirimu..
Menyayangimu..
Mengasihimu..
Mengapa kamu sia-siakan. Lalu coba membandingkan dengan yang lain..
-
Terlalu sibuk mengejar kesempurnaan.
Suatu saat, kamu akan kehilangannya ketika dia sudah menjadi milik orang lain..
Kamu juga akan menyesal..
---------------------------------------------------------------------
Sumber klik disini
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

November 4, 2013

Indah bukan nanti, tapi kini!
Tak perlu menunggu, kau putuskan saat ini!!
Keindahan itu tak perlu menunggu waktu.
-
Asumsi dan perspeksi pribadi yang mampu mengindahkan atau memburukkan sesuatu.
-
Indah terletak bukan pada hasil, tapi untaian langkah penilaiannya. Namun buruk itu hanya kesalahan pandangan saja, bukan hasil atau proses.
-
Contoh kecil, banyak orang sepakat bahwa daging ayam itu enak, tapi sedikit dari mereka yg mengindahkan proses memasaknya. Entah itu menggunakan pengawet atau tidak, dan kejanggalan lain.
-
Bila kita ingin "indah" dalam memasak (baca: sehat), maka pergunakanlah bahan yg baik. Dan itu diputuskan tidak nanti, tapi KINI.
-
Wallohu a'lam.
#Rasyid19
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

November 2, 2013

Bukan kahlil Gibran; Aku dan Hatiku.
Kasih...
Diri ini hanya ingin meminta.
Janganlah kau larut di dalam indah lukisan kata.

Aku takut kau kan terjebak di dalam bayang semu.
Fatamorgana yang menjadikan sesuatu ada, namun hakikatnya tiada.

Kasih...
Bahasaku hanyalah sebuah untaian kata sederhana.
Bukan tulisan sang pujangga yang pandai merangkai kata yang kan kau dapatkan.
Bukan ungkapan sekelas kahlil gibran yang indah terdengar dan terbaca.

Biarlah...
Biarlah aku hanya menjadi aku.
Bukan ku tak sanggup membuatnya.
Aku hanya tidak menginginkan memujamu, hanya sekedar kata-kata saja.
Sedangkan ku tahu, itu tidak cukup untuk menggambarmu dalam indah hidupku.
Karena yang ku tahu, itu sekedar bunga kata yang tinggi, melambung, menembus batas angan dan khayal manusia.

Aku hanya percaya apa yang ada didalam dada.
Di sini...

Kasih...
Yang kuharapkan itu adalah kamu.
Kasih sayangmu.
Ku tak ingin berharap akan kecantikan parasmu.
Ku tak meminta kesempurnaan fisikmu.
Ku tak pernah memohon abdi dan indahnya kelakuanmu.

Yang kuharap adalah restumu.
Yang kuingin adalah niatmu.
Yang kudamba adalah namamu.
Berdua lebih baik daripada sendiri.
Berdua mari kita perbaiki diri.
Berdua kan kita dapati keindahan dunia.
Berdua pula akan kita temukan indahnya cinta.

Selamat datang, cinta!
Tinggalah dihatiku dan tetaplah mencintaiku.
Tetap, menetap, selamanya...

Keindahanmu adalah suatu hal yang tidak mampu ku ungkap dengan kata, walau berjuta lembar kertas dengan tinta emas didalamnya.
Hanya dengan sebait tulisan sederhana ini ku dapat menggambarkan kesempurnaanmu.
Sempurna itu tak harus menurut orang lain.
Sempurna itu cukup bagiku.
Cukup bagi perasaanku.
Dan itu adalah modal terbesar untukku mempertahankanmu.

Today, November 2nd 2013
at Someplace Not Even Thinking Before.