Kasih...
Diri ini hanya ingin meminta.
Janganlah kau larut di dalam indah lukisan kata.
Aku takut kau kan terjebak di dalam bayang semu.
Fatamorgana yang menjadikan sesuatu ada, namun hakikatnya tiada.
Kasih...
Bahasaku hanyalah sebuah untaian kata sederhana.
Bukan tulisan sang pujangga yang pandai merangkai kata yang kan kau dapatkan.
Bukan ungkapan sekelas kahlil gibran yang indah terdengar dan terbaca.
Biarlah...
Biarlah aku hanya menjadi aku.
Bukan ku tak sanggup membuatnya.
Aku hanya tidak menginginkan memujamu, hanya sekedar kata-kata saja.
Sedangkan ku tahu, itu tidak cukup untuk menggambarmu dalam indah hidupku.
Karena yang ku tahu, itu sekedar bunga kata yang tinggi, melambung, menembus batas angan dan khayal manusia.
Aku hanya percaya apa yang ada didalam dada.
Di sini...
Kasih...
Yang kuharapkan itu adalah kamu.
Kasih sayangmu.
Ku tak ingin berharap akan kecantikan parasmu.
Ku tak meminta kesempurnaan fisikmu.
Ku tak pernah memohon abdi dan indahnya kelakuanmu.
Yang kuharap adalah restumu.
Yang kuingin adalah niatmu.
Yang kudamba adalah namamu.
Berdua lebih baik daripada sendiri.
Berdua mari kita perbaiki diri.
Berdua kan kita dapati keindahan dunia.
Berdua pula akan kita temukan indahnya cinta.
Selamat datang, cinta!
Tinggalah dihatiku dan tetaplah mencintaiku.
Tetap, menetap, selamanya...
Keindahanmu adalah suatu hal yang tidak mampu ku ungkap dengan kata, walau berjuta lembar kertas dengan tinta emas didalamnya.
Hanya dengan sebait tulisan sederhana ini ku dapat menggambarkan kesempurnaanmu.
Sempurna itu tak harus menurut orang lain.
Sempurna itu cukup bagiku.
Cukup bagi perasaanku.
Dan itu adalah modal terbesar untukku mempertahankanmu.
Today, November 2nd 2013
at Someplace Not Even Thinking Before.
Subhanalloh, ada yang lagi galau....
ReplyDeleteHehehe... Kali-kali jadi orang romantis dong...
Delete