Di jum’at pagi ini, saya terinspirasi sebuah pengajaran dari pengalaman yang sangat berharga, yakni tentang ketika masa lalu kembali tergambar oleh seorang manusia. Entah ini tergolong puisi atau apa, sebuah goresan tinta (ketikan tangan) yang berhasil ku catatkan bisa dilihat dibawah:
Aku hidup diantara tiga dunia. Dulu, sekarang, dan nanti.
Aku pernah hidup dalam dunia yang kusebut “dulu”
Kini aku hidup dalam dunia yang kusebut “sekarang”
Dan kelak aku akan hidup dalam dunia yang kusebut “nanti”.
Aku punya catatan sejarah langkah kaki dalam hidup yang “dulu”
Sebuah catatan yang membuatku kini lebih banyak belajar.
Kehidupan yang membuatku kini semakin berpengalaman.
Pengandaian yang terkadang kurindukan.
Aku hidup dalam dunia “sekarang”
Sebuah dunia yang menggambarkan siapa aku sekarang.
Semua hal yang sedang kulakukan adalah sebuah perjuangan.
Hal yang terkadang membuatku dalam waktu dekat jatuh dan terbangun.
Aku juga memiliki berjuta impian, harapan, keinginan yang tentu saja tidak bisa kulakukan sekarang.
Ada penghalang yang menjadikanku terpisah dengannya.
Hal tersebut adalah waktu yang selalu saja kehadirannya menjadi misteri.
Dan itulah yang membuatku lebih termotivasi.
Dulu, hidupku adalah suatu hal yang membingungkan.
Terkadang bisa membuatku tersenyum bahagia, tertawa gembira.
Saat itu aku tertawa lepas.
Saat itu aku berjalan bebas.
Saat itu aku belajar dengan luas.
Aku selalu merindukan hal tersebut bisa kembali terjadi sekarang.
Selalu kubayangkan senyum dulu bisa terjadi sekarang.
Setiap waktu aku ingin melihat sosok diriku dibandingkan sekarang.
Namun aku lupa, sekarang adalah siapa diriku sebenarnya.
Masa lalu tetaplah masa lalu.
Waktu takkan pernah bisa berputar karena kita bukan yang mengatur sejarah.
Walau satu detik saja, ia takkan pernah kembali.
Dan sekarang adalah waktunya ku berubah.
Sekarang adalah waktunya ku berpindah.
Sekarang saatnya aku mengganti arah.
Aku hidup bukan untuk masa lalu.
Kini aku hidup untuk masa depan.
Segala hal yang kulakukan saat ini, untuk sebuah masa depan.
Masa dimana cita-cita pun tercatatkan.
Waktu dimana harapan pun tergambarkan.
Keadaan dimana banyak hal yang kuimpikan.
Maafkan aku yang sering terpeleset dalam masa lalu. Aku salah.
Maafkan aku yang terlalu berharap ia kan kembali datang.
Maafkan aku yang terkadang lupa berjuang.
Maafkan aku yang tertarik menoleh kebelakang.
Maafkan aku yang selalu membuatnya seolah-olah penghalang.
Maafkan aku yang menjadikannya tak berimbang.
Disanalah aku belajar ikhlas.
Itulah tulisan saya tentang ketika masa lalu kembali tergambar. Semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung. Have a nice Friday... :)