August 2, 2014

Fenomena Selfie; Ikutan Jangan?

#marimenulis
Ga suka? Lewat…
Care? Mangga…

Ga asing kan dengan kata ini? Apa yang terbersit dipikiran kalian ketika mendengarkan/melihat kata ini? Poto kolagen (kotak-kotak)? Manyun, senyum, tampak gigi, jutek dalam satu pose? Wanita? Poto sendirian/kelompok? Whatever you does. Yang jelas erat kaitannya dengan sebuah gambar.

Tren selfie ini belakangan menarik perhatian para remaja seluruh dunia tahun 2013 lalu. Tapi tahukah kalian, ternyata istilah selfie ini (poto narsis) dikenal sudah dari tahun 2002 silam?

Tau ga sih kalian apa selfie itu? Kalo kata kak Wiki, selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera dan sering diunggah ke akun media sosial. Ya, media sosial. Ini menjadi syarat utama selfie itu sendiri selain objek gambar. Karena percuma kalo kita poto narsis, selfie sendiri tapi ga diaplod ke twitter, facebook, instagram, reddit, flickr, dll. Selfie pun akan terasa hambar bila tak diaplod, betul girls?

Lah, kenapa girls? Padahal bapak-bapak sampai kakek-kakek pun berminat melestarikannya. Ia lah, dimana-mana, kapan saja, mereka berpose sungguh serius bahkan lucu-lucuan. Salah? #Nggakok. Trus kenapa? #LanjutAjaDulu

Ia dong, istilah selfie ini ternyata lebih digandrungi oleh 75% wanita dunia dan 90%nya wanita di Indonesia (Survey Nielsen). Ya, wanita. Kenapa wanita? #LanjutAjaDulu Sadar atau tidak, diakui atau tidak, memang wanita lah yang sering memenuhi beranda kita dengan setumpuk gaya selfie nya.

“Selfie adalah salah satu revolusi bagaimana seorang manusia ingin diakui oleh orang lain dengan memajang atau sengaja memamerkan foto tersebut ke jejaring sosial atau media lainnya, dengan harapan mendapat komentar baik dari orang yang melihatnya dan lalu melakukannya lagi dan lagi (posting poto selfie)” ujar Dr Mariann Hardey, seorang pengajar di Durham University dengan spesialisasi digital social media, seperti dikutip oleh Guardian (14/07). Paham ga? #LanjutAjaDulu

Intinya, ada pendapat yang mengatakan bahwa selfie itu adalah bagian gangguan mental seseorang yang haus akan pujian dan perhatian orang-orang dengan menampilkan poto diri dan memajangnya di akun media social berharap banyak orang yang menyukai dan memuji dirinya. #selfiekillsyourmentality

Berapa banyak kalian menghabiskan waktu berfoto kolagen? Ngumpulin 4-10 foto lalu dijadikan satu, lalu diaplod ke socmed? Sehari bisa sampe 5 kan? #selfiekillsyourmentality

Berapa sering poto #selfie kalian disukai follower? #selfiekillsyourmentality

Seberapa sering kecewa karena tidak ada satupun respon baik dari follower terhadap foto #selfie mu? #selfiekillsyourmentality

Yang lebih parah, untuk muslimah. Seberapa sering kalian berfoto berdua dengan kekasih ato apalah namanya, dan memajangnya disocmed? #selfiekillsyourmentality Apalagi dengan berpegangan tangan? Pake bahasa so’ romantic. #Selfie_is_Preet

Apalagi ya trending topic nya? Sudah ah cukup. #LanjutAjaDulu

Sadar ga sih, kalian para cewe yang seharusnya bisa lebih menjaga diri dan menghargai diri sendiri dibanding pria umumnya? Ia dong. #WanitaItuPerhiasan sedangkan #PriaHanyaBesiSaja

Gimana enggak. Pria itu lebih ditolerir kalo berpanas-panasan disianghari, mengangkut beban berat, berkeringat, bau, kena hujan, kepanasan, karena ia – termasuk saya – bagaikan besi yang dibiarkan dipinggir jalan. Bahkan sampai malam hari pun, para pria masih tampak tidak bermasalah kalo masih liar kesana kemari bekerja. Gimana kalo cewe yang gitu? Apa tanggapanmu? #WanitaItuPerhiasan

Cewe kalo dikasih kerja berat saja jangankan kalian cewe yang liat. Cowo sebadung-badungnya pun ga tega. Cewe diciptakan bukan untuk panas-panasan kayak cowo. Cewek itu bagaikan perhiasan yang disimpan, dijaga dan dikunci keberadaannya. Dikeluarkan sekali-kali, dibersihkan, dan dirawat setiap hari bahkan setiap jam oleh sang pemiliknya. Karena ia mahal. Cacat sedikit, maka jatuh harganya.

Dengan kalian sering memajang poto selfie di socmed, itu sama dengan kalian memurahkan diri sendiri. Maka pantas saja kalo kalian sering banget tersakiti karena lelaki, apalagi bila diawali dari perkenalan socmed. #selfiekillsyourmentality

Dengan selfie juga kalian sama dengan membuka peluang lebar-lebar bagi lelaki yang memiliki niat buruk ke kalian. Saya pernah liat status kurang lebih gini, “Dirumah sepi, mending poto selfie”. Gimana kalo ada orang yang kalian kenal dan punya niat buruk ke kalian? Kalian ga pernah tahu selama kalian sendiri yang tidak ngasih kesempatan.

Pula Selfie itu perlahan menggerus mental kalian. Ia lah. Kalian yang sering selfie akan berfikir, “kali ini berapa respon ya (liker atau commenter) foto selfie ini”, dan itu otomatis menjadikan kalian haus akan pujian karena merasa tidak ada yang memperhatikan keberadaan kalian di dunia nyata. Kasian. #selfiekillsyourmentality.

_ “Oh, saya tidak haus pujian, saya hanya ingin mengekspresikan diri di socmed”, ekspresi apa? Ekspresi selfie nya? Sama aja keles #selfiekillsyourmentality
_ “Ah, itu mah pendapat orang aja yang ga suka ke kita”, justru itu yang membuat kita gangguan mental. Haus akan pujian, dan rapuh akan kritikan. #selfiekillsyourmentality
_ “Jangan percaya, bohong!”, itu malah semakin menguatkan tulisan ini bahwa kau benar gangguan mental. #selfiekillsyourmentality

Ada satu hal yang menggelitik saya sebagai alumni sekolah berbasis agama (Madrasah…..) bahkan madrasah sendiri itu tidak bisa mengontrol santri-santrinya dari virus selfie ini. Virus selfie ini sudah menjamur, sebarannya sungguh sporadic. Jadi tidak bisa ditentukan apakah yang terjangkit virus selfie ini basis sekolah agama atau bukan, semua sama. Parah.

Yang lebih parah, poto selfie bareng pasangannya YANG BELUM MENIKAH itu dipajang berdua, berpegangan tangan, mau berhadapan atau balik badan, tetep aja ketauan “b*go!” (Sori, bahasanya kasar)

Silahkan percaya atau tidak. Saya sendiri termasuk orang yang pernah poto selfie, tapi tidak maniak se-maniak para cewek disana. Karena kebayang mungkin kalo cowo yang selfie kolagen, apalagi sering. Najis. Bahkan gw yang cowo males lihatnya. Unfollow langsung. Haha…

Setelah kalian baca ini, ketika tahu Fenomena Selfie; Ikutan Jangan? Monggo tentukan sendiri. Ini sih opini, yang mau komen silahkan. Terimakasih.

0 comments: