October 16, 2012

SAINS MEMBUKTIKAN KEBENARAN AL-QURAN


Prof. Dr. Maurice Bucaille, seorang guru besar ahli bedah kenamaan Prancis, masuk islam secara diam-diam. Sebelumnya, ia membaca dalam Al-Qur'an, bahwa Fir'aun itu mati karena tenggelam di laut (dengan shock yang berat) dan jasadnya diselamatkan oleh Allah (Yunus:92). Kemudian dicari mumi Fir'aun itu olehnya dan setelah ketemu dilakukan bedah mayat. Hasilnya membuat dia terheran-heran karena sel-sel syaraf Fir'aun menunjukkan bahwa kematiannya benar akibat tenggelam di laut dengan shock yang hebat. 

Menemukan bukti ini, Dr. Maurice yakin kalau Al-Qur'an itu benar wahyu Allah. Ia mengatakan bahwa semua ayat-ayat Al-Qur'an masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Ia pun lantas masuk islam.

Lain lagi halnya dengan yang dialami oleh Jacques Yves Costeau. Ia adalah seorang oceanografis dan ahli selam terkemuka dari Prancis. Mr. Costeau inilah yang membuat film dokumenter tentang keindahan bawah laut melalui acara "Discovery".


Pada suatu hari ketika dia sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, ia menemukan fenomena yang sangat ganjil, yaitu adanya air tawar di tengah lautan yang tidak bercampur dengan air laut seolah-olah ada dinding yang membatasi keduanya.

Bagaimana hal ini dapat terjadi? Pertanyaan ini selalu menghantui hidupnya, hingga dia bertemu dengan seorang profesor muslim. Profesor ini menyampaikan kepadanya bahwa fenomena ganjil tersebut sebenarnya sudah dijelaskan oleh Al-Qur'an berapa abad yang lalu, yaitu dalam surat Al-Furqan ayat 53 : "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi" serta pada surat Ar-Rahman ayat 19-20.

Mendengar hal tersebut Mr. Costeau terkejut, bagaimana mungkin Muhammad yang hidup di abad ke-7, yaitu di suatu zaman dimana pasti belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh di kedalaman samudra mengetahui akan hal ini. Ia pun akhirnya berkesimpulan, bahwa Al-Qur'an mustahil buatan Muhammad, pastilah Al-Qur'an itu buatan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi! Dan akhirnya ia pun memutuskan untuk menjadi seorang muslim.

Ir. RHA. Syahirul Alim, MSc. dalam bukunya "Menuju Persaksian", menjelaskan tentang beberapa penemuan ilmu pengetahuan yang menakjubkan, yang sebenarnya telah disiratkan dalam Al-Qur'an, yaitu antara lain :

Keadaan Bagian Dalam Bumi. Bumi yang kita tempati ini adalah suatu planet yang kurang lebih berbentuk bola raksasa. Bagian luar dari bola bumi yang berupa tanah dan batuan mempunyai kerapatan ± 3 g/cc. Semakin jauh ke dalam bumi, ternyata makin besar kerapatannya dan makin tinggi pula temperaturnya.
Pada ± 50 km dari permukaan bumi, maka temperaturnya mencapai 1500 oC dan kerapatannya ± 3,5 g/cc. Pada jarak 3000 km ke dalam bumi kerapatannya akan mencapai ± 9,7 g/cc dan suhunya 5000 oC, bagian ini disebut teras bumi. Di pusat bumi kerapatannya naik lagi mencapai ± 13 g/cc dan suhunya ditaksir mencapai 7000 oC.
Bagaimana jika pada suatu ketika bumi berkesempatan memuntahkan isinya yang berat dan panas itu? Ia akan mengejutkan seluruh umat manusia dan akan mengakibatkan kehancuran dan kemusnahan semua kehidupan dimuka bumi. Dan itu berarti hari akhir bagi semua manusia. Allah memberitahukan peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat itu. "Jika bumi digoncangkan dengan sehebat-hebatnya dan bumi mengeluarkan isi-isinya yang berat." (Al-Zalzalah :1-2)

Waktu adalah Relatif
Pada tahun 1905, seorang sarjana fisika, Albert Einstein, telah mengejutkan sarjana-sarjana fisika lainnya di seluruh dunia dengan sebuah teori relativitas.

Teorinya ini merupakan pemecahan terhadap berbagai persoalan penting yang dihadapi para ahli fisika di abad ini. Dengan teori ini, kita bisa mengetahui tentang kesetaraan massa dan tenaga, yang merupakan dasar dalam perhitungan tenaga nuklir, dan kita juga bisa mengetahui bahwa besarnya massa, ukuran panjang, dan waktu adalah relatif, tergantung pada kecepatan sistemnya. Pengaruh kecepatan ini akan sangat terasa sekali apabila mendekati kecepatan cahaya. Menurut teori relativitas, kecepatan cahaya dalam ruang hampa (300ribu km/ detik) adalah kecepatan maksimum yang tidak dapat dilampaui oleh materi. Massa suatu benda akan bertambah jika kecepatan semakin tinggi, sedangkan ukuran panjangnya akan menyusut, dan waktu akan bertambah lambat. Jadi, satu jam bagi sistem yang bergerak sangat cepat terhadap kita, mungkin sama dengan satu hari, atau satu bulan, atau satu tahun menurut ukuran kita. Relativitas seperti itu sesuai dan dapat dipahamkan dengan firman Allah sebagai berikut:

"Tuhan menyelenggarakan urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepadaNya dalam sehari yang ukurannya seribu tahun menurut perhitunganmu." (As-Sajadah :5)
"Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al-Hajj : 47)

Kejadian Alam Semesta
Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan suatu gumpalan, melalui firmanNya surat Al-Anbiya ayat 30 :
Tidakkah orang-orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan), kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala yang hidup. Maka mengapa mereka tidak beriman?
Al-Qur'an tidak menjelaskan bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan diatas tentang keterpaduan alam raya kemudian pemisahannya dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Observasi Edwin P. Hubble (1889-1953) melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 menunjukkan adanya pemuaian alam semesta. Hal ini berarti alam semesta berekspansi, bukannya statis seperti dugaan Einstein. Ekspansi itu menurut fisikawan Rusia, George Gamow (1904-1968), melahirkan sekitar seratus galaksi yang masing-masing memiliki 100 miliar bintang. Tetapi, sebelumnya, bila ditarik kebelakang semuanya merupakan gumpalan yang terdiri dari neutron. Gumpalan itulah yang meledak dan yang dikenal dengan istilah Big Bang.

Demikianlah beberapa ayat yang merupakan mukjizat ilmiah yang datang dari Allah Yang Maha Mengetahui segala rahasia yang ada di langit dan di bumi. Mudah-mudahan dapat menambah keimanan kita terhadap Allah, RasulNya, dan kitabNya

0 comments: