June 18, 2013

Selamat jalan, kawan....

Waktu tak pernah berhenti.
Tak pernah sedikitpun berhenti.
Pula waktu takkan mungkin terganti.
Karna ulah kita yang telah mati.

Sebagian besar manusia tahu akan permanennya perjalanan waktu yang tak mungkin berhenti dan kembali. Namun kadangkala mereka lupa dan terkesan tak ingin mengingat hal itu.


Tak ada yang bisa berekspektasi, kapan waktu berakhir (kiamat) terjadi. Yang jelas, manusia hanya perlu menggunakan waktu dengan berbagai pekerjaan yang sholih. Bukan hanya baik.

Jangan sampai kita menyesal. Karena penyesalan itu datang akhir. Bila di awal datang, itu pendaftaran namanya.

Sahabat, kau adalah salah satu dari manusia yang kusayang. Walau raga jarang jumpa, walau kata tak selalu bicara, tapi do'a kan selalu menyertaimu.

Menuntunmu menuju penghakiman teradil kelak. Tak hanya kamu, kami pun disini hanyalah menunggu giliran untuk menyusulmu.

Apapun penyebabnya, entah itu biasa atau diluar kebiasaan, sebagai seorang
muslim, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjadi penghuni alam kubur.

Mereka dibersihkan dari kotoran-kotoran bumi yang terkotor sekalipun.
Mereka disiram, diusap dan disayang dengan air bersih yang tak pernah dilakukan sebelumnya.
Mereka disabuni dengan sebersih-bersihnya.
Mereka diparfumi dengan wangi yang sewajarnya.
Lalu dikafani dengan kain terakhirnya.
Betapa indahnya mereka meninggalkan kita.
Meninggalkan berjuta kenangan didalamnya.
"Aku siap pergi. Do'akan ku ya kawan...", harapnya.

Dan ia pun disholatkan dengan jutaan do'a atau lebih orang didalamnya.
Dituntunlah ia menuju pengistirahatan terakhirnya.
Disiapkanlah kasur beralaskan tanah dan beratapkan tanah lagi.
Ditutuplah atapnya, dikuatkan diatasnya.
Maka saat itu, mulailah ia ditanya sang Malaikat Munkar Nakir.
Mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia.
Baik dan buruknya.
Saat itulah. Penghakiman seadil-adilnya.

"Do'amu kawan, sangatlah berarti bagiku"
"Jangan berhenti mendo'akanku, ya...."
Mungkin itu pengharapan mereka.
Karena mereka tak bisa menerima amalan apapun dari yg hidup selain do'a.

"Ya Allah.........." (dan seterusnya)

Kematian tak harus selalu tua.
Kematian tak harus selalu sakit.
Kematian tak harus diupayakan.
Entah kapan, dimana, sedang apa, atau bagaimana caranya. Hanya Allah yang tahu.
Bahkan mahluk terdekat dengan-Nya - Malaikat - tak tahu agenda kematian satu orang pun. Ia hanya menjalankan perintah "dadakan" dari Allah supaya mencabut nyawa manusia.

Jangan pernah berfikir bahwa hanya mereka yang mati.
KITA PUN SAMA, AKAN MENGALAMINYA!!
Hanya waktu yang bicara untuk mengetahuinya.

Selamat jalan kawan.
Herlin Qo'adah - 18 Juni 2013.
Rest in Peace.

1 comment: