May 17, 2013

Ultra Deep Universes (Bagian Langit Terdalam)

oleh: M. Rasyid Ridlo
Diinspirasi dari teropong hubble yg berhasil merekam angkasa terdalam sampai saat ini.

Teleskop Hubble I
Pernahkah kita merenung dan berfikir, malam hari dilangit yang hitam terdapat secercah cahaya bersinar diantara gelapnya langit malam, ada apa disana? Adakah kehidupan diluar sana? Berapa jumlah benda angkasa itu? Berapa jarak alam semesta ini? Seberapa luas? Dan pertanyaan lain? Terutama mengenai “sesuatu” yang menciptakan alam semesta ini? Subahanalloh.
Alam semesta atau Jagad raya adalah tempat yang sangat besar bagi benda-benda angkasa seperti bintang, galaksi, komet, meteor, planet, dan lainnya. Dan kita bisa langsung mengetahui hal tersebut walau dengan melihatnya langsung – lebih efektif – di malam hari. Bisakah kita merasakannya? Terlebih jika kita mendengar dan melihat betapa besarnya jagad raya ini saat mengunjungi planetarium. Pernahkan kalian mengunjunginya? Namun untuk mengetahui sesuatu yang besar, dengan bisa menatapnya secara langsung adalah 2 hal yang sangat berbeda.

Pada saat para astronom berbicara mengenai luasnya jagad raya, mereka selalu menggunakan angka-angka "raksasa" untuk menjelaskannya. Namun bagi mereka, angka-angka tadi sangatlah masuk akal. BAGI MEREKA.

Namun bagi kita-yang kurang memahami – angka-angka raksasa tadi – karena terlalu besar, sehingga kita hanya bisa terkesima ketika mendengarnya. Masalahnya adalah, angka-angka itu terlalu besar untuk dianggap "berarti". Jadi, kita kembali pada keseharian kita. Berangkat kerja, menyiapkan makan malam, tidur, dan aktifitas lain yang memudahkan kita untuk melupakan kembali besarnya angka yang menggambarkan jagad raya. Sangat mudah untuk kembali terjebak pada rutinitas sehari-hari. Lagipula kita punya banyak aktifitas yang lebih penting untuk dilakukan daripada memikirkan betapa luasnya alam semesta ini.

Mari kita merenung sejenak... yang tentu saja menyatakan bahwa jagad raya ini memanglah berarti.

Namun angka-angka dalam ilmu astronomi memang telalu besar untuk bisa dianggap menarik oleh isi kepala kita. Otak kita tidak terbiasa untuk menggambarkan angka 78.000.000.000 (milyar) walaupun memang secara matematis itu mungkin. Namun itulah ukuran jagad raya – yang diketahui sampai saat ini – sejauh 78 milyar tahun cahaya.
Gambaran jarak angkasa, hanya dari satu sudut.

Menyebutkan angka tadi belum membantumu bukan?

Oke, kita lanjut… Pada tahun 1995, teleskop ruang angkasa "Hubble" merekam selama 10 hari ke salah satu bagian sudut luar angkasa. Hasilnya, sebuah gambaran yang luar biasa mengenai jagad raya. Terdapat ribuan galaksi terpampang memenuhi ruang lensa teleskop tersebut sekitar 3.000 galaksi ditampakkan dari satu sudut angkasa saja. Padahal sebelumnya dikira hanya ruang kosong yang tak ada apa-apa.


Mari kita kembali sejenak untuk mencerna hal tersebut.

Kita tinggal di sebuah planet diantara 8 planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Planet-planet itu mengelilingi sebuah bintang yang disebut "matahari". Matahari ini terletak pada sebuah galaksi diantara 500.000.000.000.000 (500 milyar) bintang-bintang lain yang diketahui, HANYA di galaksi Bima Sakti, tempat kita tinggal. Kita BELUM MENGHITUNG dalam galaksi lain sejumlah 2.999 lain.
Tata Surya

Oh, lagi-lagi sebuah angka raksasa. Tapi mari kita lanjut dulu...

Galaksi kita, hanya satu diantara banyak galaksi dalam kelompok yang dikenal, padahal sebenarnya SANGAT BANYAK galaksi diluar sana. Saat kita memandang ke angkasa dengan mata telanjang, kita hanya bisa melihat sekitar 3.000 bintang dilangit yang cerah dalam satu sudut saja. Maka dengan begitu akan mudah menganggap semua itulah yang ada. Hanya bintang-bintang. Jagad raya kedengarannya bahkan tidak terlalu besar.
Milkyway (Galaksi Bima Sakti)

Sekarang, apa kalian sudah lebih paham?

Poto bagian dalam yang diambil teleskop Hubble telah menggambarkan sedikit mengenai berapa besar kira-kira jagad raya ini. Namun ini belum selesai.

Gambar pertama dari Hubble I. Gambar yang dikotaki. Itu adalah ruang yang berhasil direkam Hubble II.

Selanjutnya, pada September 2003, Hubble melakukan rekaman angkasa kembali. Kali ini ia menyoroti sisi lain jagad raya yang memakan waktu kira-kira 11 hari dengan menggunakan peralatan yang diperbaharui. Dan hasilnya....
Ini adalah sudut fokus teleskop Hubble II dari gambar yang dikotaki diatas. Subhanalloh

Dikenal dengan bagian "ULTRA DEEP UNIVERSES" (Bagian ultra terdalam angkasa).
Dari yang sebelumnya hanya bisa menangkap 3.000 galaksi dari satu sudut, namun setelah diperbaharui peralatan Hubble ini, ia bisa menangkap 10.000 galaksi dengan pengamatan optik sejauh 300.000 kali lipat dari sebelumnya.

Galaksi - galaksi yang bermilyar-milyar jumlahnya.
Setiap coretan, cahaya kecil ataupun terang, adalah sebuah galaksi yang memiliki bintang dan planet yang mengelilinginya. Anggapan bahwa hanya planet bumi lah yang memiliki kehidupan, itu terdengar aneh bagi para astronom. Dari sekian banyaknya galaksi disana, mereka sangat mempunyai kemungkinan memiliki kehidupan yang lain selain bumi.

Inilah yang sesungguhnya kita lihat pada saat kita tatap bagian langit yang tampak kosong itu. Angka tadi adalah jumlah galaksi hanya dalam satu sudut gambar. Nah, bagian ultra deep universes inilah-sampai saat ini-diyakini sebuah gambaran dari luasnya alam semesta adalah sekitar 78 milyar tahun cahaya. Sebuah gambaran, bahwa betapa kecilnya kita (manusia) sesungguhnya. Salah satu gambar yang sangat penting yang pernah diambil oleh umat manusia.

Lalu, masihkah kita berfikir bahwa kita besar???

0 comments: