Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits ini, kita dapat mejadi orang yang lebih baik. Wallahu A'lam Bishawab :)
1. Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam:
"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim no. 1467)
1. Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam:
"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim no. 1467)
2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu'anhu:
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya." (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: "Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.")
3. Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah:
"Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.
Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu." (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:
"Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit." (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)
5. Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam:
"Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?" Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam menjawab:
"Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat." (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)
6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah:
"Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung." (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
7. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)
8. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
"Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita." (HR. Bukhori dan Muslim)
9. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah berkata:
"Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman:
"Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada." Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)
10. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)
11. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata:
"Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha."
(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)
12. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
13. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
"Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)
14. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya." (HR. Muslim no.1436)
15. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya)." (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)
16. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
"Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)
17. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat 'ied, ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam:
"Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya." (HR. Bukhari No. 318).
18. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
"Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai.
Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
19. Ummu Salamah berkata:
"Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah?"
Beliau bersabda:
"Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal",
lalu ia bertanya lagi:
"Bagaimana bila masih terbuka kakinya?"
Beliau menjawab:
"Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih". (HR. Tirmidzi 653 dan berkata: "Hadits hasan shahih").
20. Aisyah berkata,
"Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?"
Jawab Rasulullah,
"Suaminya. "
"Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?"
Jawab Rasulullah,
"Ibunya."
21. Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu'alaihi wa salam bersabda padanya:
"Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu." (HR Bukhori Muslim)
22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…" (QS Ar Ruum: 21)
22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:
"Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).
23. Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:
"Apakah engkau sudah bersuami?"
Bibi Al-Hushain menjawab:
"Sudah."
"Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?" tanya Rasulullah lagi.
Ia menjawab:
"Aku...
tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu."
Rasulullah bersabda:
"Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena SUAMIMU ADALAH SURGA DAN NERAKAMU."
(HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)
24. Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:
"… Dan aku melihat NERAKA maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum WANITA."
Para shahabat pun bertanya:
"Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?"
Beliau menjawab:
"Karena kekufuran mereka."
Kemudian mereka bertanya lagi:
"Apakah mereka kufur kepada Allah?"
Beliau menjawab:
"Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu."
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)
25. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya:
Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun)." (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).
26. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Wahai Asma, sesungguhnya apabila wanita sudah mendapatkan haid (yakni, telah melewati usia kanak-kanak) maka yang layak untuk dilihat darinya hanyalah ini dan ini saja."
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak tangannya.
27. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." (QS. An-Nur : 31)
28. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina." (HR. Nasaii ibn Khuzaimah & Hibban).
29. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain kudung hingga menutupi dada mereka." (QS. An-Nur : 31)
30. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir giginya." (HR. At-Thabrani)
31. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya." (HR. At-Thabrani & Baihaqi)
32. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukan sebagian dari pandangannya." (QS. An-Nur : 31)
33. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti." (HR. Abu Daud)
34. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya." (HR. Bukhari & Muslim)
35. Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil keluar dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur di jalan):
"Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir." Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok, karena begitu dekatnya mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu Daud; HASAN)
36. Dari 'Uqbah bin 'Amir rodhiyallohu'anhu, bahwa Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam:
"Berhati-hatilah dari menemui wanita."
Lalu berkata salah seorang dari Anshar:
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan saudara dari suami?"
Beliau bersabda:
"Saudara suami adalah kematian."
37. Dari ('Abdullah) bin 'Umar rodhiyallohu'anhu berkata:
Rasulullah Shollallohu'alaihi wa Sallam bersabda:
"Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka." (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah; SHAHIH).
38. Dari 'Abdillah bin Mas'ud rodhiyallohu'anhu, dari Nabi Shollallahu'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya." (HR. Ibnu Khuzaimah; SHAHIH)
39. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka! sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/233))
40. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu'alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
"Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya." (HR Hakim, shohih)
0 comments: