Dan Mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.
Nabi Yunus 'alaihi salam diutus oleh Allah swt kepada penduduk negeri Nainawa, Irak Utara, yang saat itu dikuasai oleh kerajaan Asyuriyyah. Mayoritas penduduknya merupakan penyembah berhala. Nabi Yunus as diperkirakan hidup pada tahun 820-750 SM, dan beliau diperkirakan diutus oleh Allah SWT pada tahun 780 SM. Secara nasab keturunan, beliau merupakan keturunan Nabi Yusuf as (Tafsir Ibnu Katsir dan Sami ibn ‘Abdillah al-Maghluts, Athlas Tarikh al-Anbiya war-Rusul)
Dari sekian banyak ummat para Nabi, kaum Nabi Yunus as ini merupakan satu-satunya ummat yang terbilang istimewa, sehingga surat yang memuat ayat diatas dinamai surat Yunus. Letak keistimewaannya, kaum Nabi Yunus as beriman kepada ajaran Nabinya di waktu keimanan masih bermanfaat. Sementara kaum-kaum nabi lainnya, mereka beriman di saat keimanan sudah tidak lagi bermanfaat. Sebut misalnya kaum pada zaman Nuh as, ‘Ad pada zaman Hud as, Tsamud pada zaman Shalih as, kaum Luth as, Madyan yang kaum dari Syu’aib as, dan Fir’aun dengan komplotannya pada zaman Musa as. Kisah mereka secara berurutan dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat al-A’raf.
Sekufur-kufurnya Fir’aun pun, ternyata di akhir hidupnya menyatakan beriman kepada Allah SWT. Namun apalah artinya, keimanan saat itu tidak ada manfaatnya (Yunus: 90-91). Semestinya, sebelum dating kematian atau sebelum dating siksa Allah SWT, keimanan itu sudah ada, sebagaimana yang ditempuh oleh Kaum Yunus as.
Maka dari itu, jika sampai saat ini masih ada orang yang merasa tidak yakin dengan kebenaran Allah SWT dan ajarannya, maka silahkan tunggu saja. Nanti di saat nyawa sudah ditenggorokan, berteriaklah, nyatakan iman sebagaimana halnya Fir’aun. Dan saat itulah Allah menjawab dalam firman-Nya:
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu Telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Yunus : 91)
Sumber: Risalah no.11 th.49/Februari 2011
0 comments: